Protein Kacang 85%

Apa itu Bubuk Protein Kacang?

protein kacang bubuk isolat berasal dari kacang polong kuning (Pisum sativum). Ini adalah sumber protein yang baik bagi kebanyakan orang, karena merupakan sumber protein vegan dan vegetarian serta hipoalergenik. Sumber protein nabati seringkali lebih sulit diproses oleh tubuh dibandingkan protein hewani. Namun, protein kacang polong 85% termasuk protein nabati yang paling mudah dicerna. Teksturnya juga lebih enak dibandingkan bubuk protein nabati lainnya.

YANGGEBIOTECH Bubuk Protein Kacang 85%. konten dan tidak mengandung bahan tambahan, pemanis, bahan pengisi, alergen, atau pengawet.

SUMBER PROTEIN VEGAN + VEGETARIAN

Bubuk protein kacang polong 85% adalah sumber protein nabati yang ramah vegan dan vegetarian. Sumber protein vegan dan vegetarian lainnya adalah bubuk protein beras.

Bubuk Protein Kacang Specification

Mengapa Memilih Kami?

Sampel gratis tersedia: Sampel gratis Pea Protein 85% 10-30g dapat ditawarkan untuk uji coba R&D Anda. Jumlah: 1ton, Metode pengiriman: FOB/CIF.

Bubuk Protein Kacang yang ditawarkan oleh YANGGEBIOTECH Adalah:

• Disetujui FDA

• Sertifikat halal

• Kosher Bersertifikat

• Diperiksa dan diuji oleh laboratorium internasional sebelum setiap pengiriman

Kami Mendukung Produk dan Jaminan kami:

• Layanan Pelanggan yang Dipersonalisasi

• Pengiriman tepat waktu dan opsi pengiriman fleksibel

• Produk bersertifikat "aman digunakan"

• Berbagai Solusi Pengemasan

• Protein Kacang Menguntungkan Harga 85%.

• Ketersediaan terus menerus

ADALAH PERNYATAAN NON-GMO TERSEDIA UNTUK PRODUK INI:

• Ya! Anda dapat meminta salinan pernyataan Non-Gmo untuk produk ini dengan menggunakan kotak komentar yang tersedia di Formulir permintaan COA.

POTENSI MANFAAT PROTEIN KACANG

1. PROTEIN VEGETARIAN YANG BERNUTRISI DAN LENGKAP

YANGGEBIOTECH Pea Protein 85% mengandung beberapa nutrisi dan merupakan protein lengkap. Banyak bubuk protein vegetarian kekurangan asam amino esensial tertentu dan memerlukan suplementasi untuk memenuhi semua kebutuhan nutrisi tubuh. Protein kacang polong mungkin tidak menyediakan cukup metionin. Individu dapat mengonsumsi suplemen metionin atau mengonsumsi makanan kaya metionin, seperti daging sapi, babi, ayam, telur, dan ikan. Beras merah, oat, kacang-kacangan, kedelai, dan biji bunga matahari merupakan sumber metionin yang baik untuk vegan dan vegetarian.

Bubuk protein kacang YANGGEBIOTECH memberikan nutrisi berikut per porsi 30g:

• Kalori: 120

• Total Lemak: 3g

• Lemak Jenuh: <1g

• Lemak Trans: 0g

• Kolesterol: 0mg

• Sodium: 360mg

• Kalium: 6mg

• Total Karbohidrat: 1g

• Serat Makanan: 0g

• Gula (Laktosa): 0g

• Protein: 26g

• Kalsium: 45 mg

• Besi: 7.5 mg

• Fosfor 330 mg

2. BUBUK PROTEIN TANAMAN HIPOALERGENIK

Bubuk protein kacang polong 85% adalah pilihan yang sangat baik bagi individu yang mengikuti diet khusus atau mencoba menghindari alergen yang khas. Bubuk protein kacang polong adalah vegan, non-susu, dan bebas gluten. Ini juga hipoalergenik, karena tidak mengandung satu pun dari delapan alergen makanan yang paling umum—gandum, kedelai, kacang tanah, kacang pohon, ikan, kerang, telur, dan susu sapi.

3. BUBUK PROTEIN KACANG UNTUK PERTUMBUHAN OTOT

Protein sangat penting untuk membangun otot tanpa lemak, dan memasangkannya dengan pelatihan ketahanan akan meningkatkan sintesis protein otot. Protein kacang polong sama efektifnya dengan protein whey dalam meningkatkan massa otot. Sebuah studi menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi bubuk protein kacang polong memperoleh jumlah otot yang sama dengan mereka yang mengonsumsi bubuk protein whey setelah 12 minggu latihan ketahanan. Bubuk protein yang dikombinasikan dengan BCAA—khususnya leusin—bahkan lebih efektif untuk membentuk otot. Bubuk protein kacang polong PureBulk mengandung 26g protein per porsi dan merupakan sumber BCAA yang baik. Bubuk protein kacang polong paling efektif dalam meningkatkan pertumbuhan otot bila dikonsumsi setelah berolahraga. Namun, penelitian menunjukkan bubuk protein masih dapat memberikan manfaat bagi sintesis otot terlepas dari kapan seseorang mengonsumsinya.

4. BUBUK PROTEIN KACANG DAN PENURUNAN BERAT BADAN

Protein membantu individu merasa kenyang lebih lama dibandingkan karbohidrat dan lemak. Mengonsumsi makanan tinggi protein dapat membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan dan dapat berkontribusi pada penurunan berat badan. Sebuah studi meneliti efek mengonsumsi protein kacang polong setengah jam sebelum makan dan menemukan bahwa partisipan mengonsumsi kalori 12% lebih sedikit. Penelitian juga menunjukkan bahwa bubuk protein kacang polong sama efektifnya dengan bubuk protein berbahan dasar susu dalam meningkatkan rasa kenyang.

CARA MENGAMBIL BUBUK PROTEIN KACANG

Smoothie dan shake protein sejauh ini merupakan pilihan paling populer untuk mengonsumsi Pea Protein 85%. Namun, seseorang dapat mencampurkan bubuk protein kacang polong ke dalam makanan yang dipanggang, oatmeal, atau susu nabati untuk menjadikannya protein yang lebih lengkap. Ambil bubuk protein kacang polong dalam waktu dua jam setelah berolahraga untuk hasil terbaik.

Paket

Kemasan Pea Protein 85% berperan penting dalam menjaga kesegaran, kualitas, dan umur simpan produk. Saat mencari bubuk rhubarb, pertimbangkan fitur kemasan berikut:

Dikemas dalam kantong kertas kraft multi-layer dengan kantong bagian dalam food grade PE, net 25kg/bag. (Jenis kemasan lain tersedia berdasarkan permintaan)

Tempat Membeli Bubuk Protein Kacang Polong？

Anda dapat membeli Bubuk Protein Kacang 85% dalam jumlah besar di YANGGEBIOTECH Company adalah produsen dan distributor terkemuka di industri untuk suplemen makanan murni. yanggebiotech.com bukan hanya merek konsumen. Perusahaan ini juga memasok bahan-bahan murni ke merek lain yang mendistribusikan produk makanan dan suplemen lainnya. Kontak yanggebiotech.com untuk memesan hari ini.

REFERENSI:

• https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11712241

• https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5302255/

• https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25628520

• https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15465805

• https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3905294/

• https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20977230

• https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25375360

• https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23229594

• https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16002798

• https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22916818/

• https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18345020/

• https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22196620/

• https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4400298/

• https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25628520

• https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25169440

• https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23134885

• https://jissn.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12970-017-0177-8

• https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6142015/

• https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33564844/